MENGUNDUH DARI INTERNET
Radiasi,Konveksi dan Konduksi
Radiasi biasanya  berarti transmisi gelombang, objek atau informasi dari sebuah sumber ke  medium atau tujuan sekitarnya.
Dalam fisika, konsep yang berhubungan  adalah:
- radiasi ionisasi adalah sebuah semburan partikel (seperti photon) dengan energi yang berkecukupan untuk menyebabkan ionisasi atom atau molekul.
 - radiasi non-ionisasi seperti di atas hanya tidak memiliki cukup energi.
 - radiasi elektromagnetik: cahaya adalah salah satu bentuknya yang tampak mata; radiasi thermal adalah bentuk panas. Keseluruhan, jangkauan panjang gelombang mencakup gelombang Frekuensi sangat rendah dengan panjang dalam km, radio AM, radio FM, TV dan gelombang mikro, inframerah (panas) gelombang, cahaya tampak, ultraungu, sinar-X, dan sinar gamma.
 - radiasi gravitasi
 - radiasi partikel adalah sebuah bentuk radiasi dimana unsur individual bersikap seperti partikel, contohnya radiasi neutron cepat atau lambat
 - radiasi Cherenkov adalah pemancaran radiasi elektromagnetik oleh partikel bermuatan bergerak melalui sebuah medium terinsulasi lebih cepat dari kecepatan cahaya dalam medium tersebut.
 - radiasi synchotron dipancarkan oleh partikel bermuatan yang dipercepat dalam medan magnet dan bergerak mendekati kecepatan cahaya. Ini terjadi, contohnya, bila partikel bergerak dalam lingkaran, seperti dalam synchrotron.
 
Dalam Biologi, radiasi adaptive adalah  sebuah proses dalam biologi evolusi dimana satu spesies menjadi banyak  dalam rangka beradaptasi ke niche ekologi tertentu.
Radiasi kadangkala juga digunakan, tidak  tepat, untuk menunjuk ke kontaminasi radioaktif, pembebasan isotop  radioaktif ke lingkungan. Isotop tersebut kemudian melepaskan radiasi  terionisasi, yang dapat membuat parah apabila isotop tersebut diserap  oleh tumbuhan, hewan atau manusia, karena isotop kemudian melepas  radiasi terionisasi dari dalam organisme
Konduksi adalah perpindahan  panas antara dua sustansi dari sustansi yang bersuhu tinggi, panas  berpindah ke sustansi yang bersuhu rendah dengan adanya kontak kedua  sustansi secara langsung.
Misalnya ketika tangan kamu memegang  gelas panas, maka telapak tangan kamu akan menerima panas dari gelas  tersebut.
Konveksi.
Konveksi terjadi diakibatkan adanya  ekspansi termal dan konduksi. Konveksi  sendiri artinya= cairan yang berpindah akibat  adanya perbedaan suhu.
Expansi termal adalah sifat dari  sustansi yang bertemperatur tinggi dimana partikel-partikel sustansi  tersebut volumennya meluas/membesar akibat panas.
Maka akibatnya berat jenis partikel itu  berkurang. Karena berkurangnya berat jenis partikel, maka partikel itu  akan terdorong ke atas (dalam hal ini udara panas) , sedangkan udara  dingin yang ada di atasnya akan turun menggantikannya. Ingat misalnya  berat jenis es lebih kecil daripada berat jenis air, maka es akan  mengapung di air. berat jenis besi yang lebih besar daripada air  menyebabkan besi tenggelam di air.
Nah sekarang bagaimana proses keluarnya  panas (yang berasal dari radiasi solar) dari bumi?
Pertama-tama radiasi solar berhasil  diserap oleh bumi dan menjadi enerji panas. Panas di permukaan bumi  menyebabkan panasnya udara di permukaan oleh proses konduksi. Dari  sinilah proses konveksi dimulai. Udara yang sudah dipanaskan oleh  permukaan bumi kemudian naik ke permukaan karena konveksi, hingga  menggantikan udara dingin yang berada di atasnya. Udara dingin yang  tadinya berada di atas, terdorong ke bawah oleh hawa panas tadi.
Karena proses konveksilah jumlah  panas yang berhasil dipindahkan bumi ke angkasa lebih tinggi  dibandingkan jika hanya terjadi proses konduksi saja. Uap  air panas yang naik, mentransfer energi panas itu ke sekelilingnya dan  selanjutnya akan berpindah ke bawah lagi.
Latent Heat
Seiring dengan proses konveksi, terjadi  pula evaporasi/penguapan uap air yang juga mendinginkan permukaan bumi  (lihat artikel “Keringat mendinginkan tubuh”).
Kata Latent menegaskan bahwa  panas tidak menyebabkan perubahan temperatur, melainkan menyebabkan  perubahan keadaan.
Dalam hal ini panas yang ada di  permukaan bumi juga berarti panas yang ada di permukaan lautan, danau,  sungai, kelembapan tanah, vegetasi, yang menyebabkan air di permukaan  bumi menguap (evaporasi) menjadi uap air yang naik ke atmosfir  dalam proses konveksi.
Ingat kan? bahwa dalam proses evaporasi  diperlukan panas/enerji- guna merubah keadaan tadi, dalam proses inilah  lagi-lagi bumi kita kehilangan energi panasnya, dengan cara evaporasi.
Ketika uap air ini naik, di ketinggian  temperaturnya akan menurun. Ketika temperatur turun cukup rendah hingga  menyebabkan uap air berkondensasi di atmosfir, menjadi butiran-butiran  cairan atau partikel-partikel es – awan.
Kalau enerji diperlukan dalam proses  penguapan yang merubah cairan atau solid menjadi uap air, maka enerji  juga diperlukan ketika uap air berubah menjadi cairan atau solid  (kondensasi).
Latent heat yang disebabkan  oleh proses kondensasi, akhirnya memanaskan atmosfir .
Proses penguapan dan kondensasi  air jelas memindahkan panas dari permukaan bumi ke atmosfir. Selanjutnya  presipitasi mengembalikan air yang berkondensasi ke bumi dalam bentuk  hujan atau salju di mana selanjutnya air ini bisa mengalami proses  evaporasi dan kondensasi kembali.
Spektrum elektomagnetik
Spektrum elektromagnetik  adalah rentang semua radiasi elektromagnetik yang mungkin. Spektrum  elektromagnetik dapat dijelaskan dalam panjang gelombang, frekuensi,  atau tenaga per foton. Spektrum ini secara langsung berkaitan (lihat  juga tabel dan awalan SI):
Panjang gelombang dikalikan dengan  frekuensi ialah kecepatan cahaya: 300 Mm/s, yaitu 300 MmHz  Energi dari  foton adalah 4.1 feV per Hz, yaitu 4.1μeV/GHz  Panjang gelombang  dikalikan dengan energy per foton adalah 1.24 μeVm
Spektrum elektromagnetik dapat dibagi  dalam beberapa daerah yang terentang dari sinar gamma gelombang pendek  berenergi tinggi sampai pada gelombang mikro dan gelombang radio dengan  panjang gelombang sangat panjang. Pembagian ini sebenarnya tidak begitu  tegas dan tumbuh dari penggunaan praktis yang secara historis berasal  dari berbagai macam metode deteksi. Biasanya dalam mendeskripsikan  energi spektrum elektromagnetik dinyatakan dalam elektronvolt untuk  foton berenergi tinggi (di atas 100 eV), dalam panjang gelombang untuk  energi menengah, dan dalam frekuensi untuk energi rendah (λ ≥ 0,5 mm).  Istilah “spektrum optik” juga masih digunakan secara luas dalam merujuk  spektrum elektromagnetik, walaupun sebenarnya hanya mencakup sebagian  rentang panjang gelombang saja (320 – 700 nm)
Frekuensi radio  menunjuk ke spektrum elektromagnetik di mana gelombang elektromagnetik  dapat dihasilkan oleh pemberian arus bolak-balik ke sebuah antena.  Frekuensi seperti ini termasuk bagian dari spektrum di bawah ini:
| Nama band | Singkatan | band ITU | Frekuensi | Panjang gelombang | 
| < 3 Hz | > 100,000 km | |||
| Extremely low frequency | ELF | 1 | 3-30 Hz | 100,000 km – 10,000 km | 
| Super low frequency | SLF | 2 | 30-300 Hz | 10,000 km – 1000 km | 
| Ultra low frequency | ULF | 3 | 300-3000 Hz | 1000 km – 100 km | 
| Very low frequency | VLF | 4 | 3-30 kHz | 100 km – 10 km | 
| Low frequency | LF | 5 | 30-300 kHz | 10 km – 1 km | 
| Medium frequency | MF | 6 | 300-3000 kHz | 1 km – 100 m | 
| High frequency | HF | 7 | 3-30 MHz | 100 m – 10 m | 
| Very high frequency | VHF | 8 | 30-300 MHz | 10 m – 1 m | 
| Ultra high frequency | UHF | 9 | 300-3000 MHz | 1 m – 100 mm | 
| Super high frequency | SHF | 10 | 3-30 GHz | 100 mm – 10 mm | 
| Extremely high frequency | EHF | 11 | 30-300 GHz | 10 mm – 1 mm | 
| Di atas 300 GHz | < 1 mm | 
Catatan: di atas 300 GHz,  penyerapan radiasi elektromagnetik oleh atmosfer Bumi begitu besar  sehingga atmosfer secara efektif menjadi “opak” ke frekuensi lebih  tinggi dari radiasi elektromagnetik, sampai atmosfer menjadi transparan  lagi pada yang disebut jangka frekuensi infrared dan jendela optikal.
Band ELF, SLF, ULF, dan VLF bertumpuk  dengan spektrum AF, sekitar 20-20,000 Hz. Namun, suara disalurkan oleh  kompresi atmosferik dan pengembangan, dan bukan oleh energi  elektromagnetik.
Penghubung listrik didesain untuk  bekerja pada frekuensi radio yang dikenal sebagai Penghubung RF. RF juga  merupakan nama dari penghubung audio/video standar, yang juga disebut  BNC (Bayonet Neill-Concelman).
Gelombang mikro
Gelombang mikro (microwave)  adalah gelombang elektromagnetik dengan frekuensi super tinggi (Super  High Frequency, SHF), yaitu diatas 3 GHz (3×109 Hz).
Jika gelombang mikro diserap oleh sebuah  benda, akan muncul efek pemanasan pada benda tersebut. Jika makanan  menyerap radiasi gelombang mikro, makanan menjadi panas dan masak dalam  waktu singkat. Proses inilah yang dimanfaatkan dalam oven microwave.
Gelombang mikro juga dimanfaatkan pada RADAR  (Radio Detection and Ranging). RADAR digunakan untuk mencari  dan menentukan jejak suatu benda dengan gelombang mikro dengan frekuensi  sekitar 1010 Hz
Inframerah
Inframerah adalah  radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih panjang dari cahaya  tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Namanya  berarti “bawah merah” (dari bahasa Latin infra, “bawah”), merah  merupakan warna dari cahaya tampak dengan gelombang terpanjang. Radiasi  inframerah memiliki jangkauan tiga “order” dan memiliki panjang  gelombang antara 700 nm dan 1 mm.
Spektrum optik
Spektrum optik (cahaya  atau spektrum terlihat atau spektrum tampak)  adalah bagian dari spektrum elektromagnetik yang tampak oleh mata  manusia. Radiasi elektromagnetik dalam rentang panjang gelombang ini  disebut sebagai cahaya tampak atau cahaya saja. Tidak ada batasan yang  tepat dari spektrum optik; mata normal manusia akan dapat menerima  panjang gelombang dari 400 sampai 700 nm, meskipun beberapa orang dapat  menerima panjang gelombang dari 380 sampai 780 nm. Mata yang telah  beradaptasi dengan cahaya biasanya memiliki sensitivitas maksimum di  sekitar 555 nm, di wilayah kuning dari spektrum optik.
Panjang gelombang yang kasat mata  didefinisikan oleh jangkauan spektral jendela optik, wilayah spektrum  elektromagnetik yang melewati atmosfer Bumi sebagian besar tanpa  dikurangi (meskipun cahaya biru dipencarkan lebih banyak dari cahaya  merah, salah satu alasan mengapai langit berwarna biru). Radiasi  elektromagnetik di luar jangkauan panjang gelombang optik, atau jendela  transmisi lainnya, hampir seluruhnya diserap oleh atmosfer.
Cahaya putih dipencarkan oleh sebuah  prisma menjadi warna-warna dalam spektrum optik.
Warna-warna di dalam spektrum
Meskipun spektrum optik adalah spektrum  yang kontinu sehingga tidak ada batas yang jelas antara satu warna  dengan warna lainnya, tabel berikut memberikan batas kira-kira untuk  warna-warna spektrum :
| ungu | 380-450 nm | |
| biru | 450-495 nm | |
| hijau | 495-570 nm | |
| kuning | 570-590 nm | |
| jingga | 590-620 nm | |
| merah | 620-750 nm | 
Ultraungu(Ultra violet)
Radiasi ultraungu  (sering disingkat UV, dari bahasa Inggris: ultraviolet)  adalah radiasi elektromagnetis terhadap panjang gelombang yang lebih  pendek dari daerah dengan sinar tampak, namun lebih panjang dari sinar-X  yang kecil.
Radiasi UV dapat dibagi menjadi hampir  UV (panjang gelombang: 380-200 nm) dan UV vakum  (200-10 nm). Ketika mempertimbangkan pengaruh radiasi UV terhadap  kesehatan manusia dan lingkungan, jarak panjang gelombang sering dibagi  lagi kepada UVA (380-315 nm), yang juga disebut  “Gelombang Panjang” atau “blacklight“; UVB  (315-280 nm), yang juga disebut “Gelombang Medium” (Medium Wave);  dan UVC (280-10 nm), juga disebut “Gelombang Pendek” (Short  Wave).
Istilah ultraviolet berarti  “melebihi ungu” (dari bahasa Latin ultra, “melebihi”),  sedangkan kata ungu merupakan warna panjang gelombang paling pendek dari  cahaya dari sinar tampak. Beberapa hewan, termasuk burung, reptil, dan  serangga seperti lebah dapat melihat hingga mencapai “hampir UV”. Banyak  buah-buahan, bunga dan benih terlihat lebih jelas di latar belakang  dalam panjang gelombang UV dibandingkan dengan penglihatan warna  manusia.
Sinar-X
Sinar-X atau sinar  Röntgen adalah salah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik  dengan panjang gelombang berkisar antara 10 nanometer ke 100 picometer  (mirip dengan frekuensi dalam jangka 30 PHz to 60 EHz). Sinar-X umumnya  digunakan dalam diagnosis gambar medikal dan Kristalografi sinar-X.  Sinar-X adalah bentuk dari radiasi ion dan dapat berbahaya
Sinar gamma
Sinar gamma (seringkali  dinotasikan dengan huruf Yunani gamma,  γ) adalah sebuah bentuk berenergi dari radiasi elektromagnetik yang  diproduksi oleh radioaktivitas atau proses nuklir atau subatomik lainnya  seperti penghancuran elektron-positron.
Sinar gamma membentuk spektrum  elektromagnetik energi-tertinggi. Mereka seringkali didefinisikan  bermulai dari energi 10 keV/ 2,42 EHz/ 124 pm, meskipun radiasi elektro  magnetik dari sekitar 10 keV sampai beberapa ratus keV juga dapat  menunjuk kepada sinar X keras. Penting untuk diingat bahwa tidak ada  perbedaan fisikal antara sinar gamma dan sinar X dari energi yang sama —  mereka adalah dua nama untuk radiasi elektro magnetik yang sama, sama  seperti sinar matahari dan sinar bulan adalah dua nama untuk cahaya  tampak. Namun, gamma dibedakan dengan sinar X oleh asal mereka. Sinar  gamma adalah istilah untuk radiasi elektromagnetik energi-tinggi  yang diproduksi oleh transisi energi karena percepatan elektron. Karena  beberapa transisi elektron memungkin kan untuk memiliki energi lebih  tinggi dari beberapa transisi nuklir, ada penindihan antara  apa yang  kita sebut sinar gamma energi rendah dan sinar-X energi tinggi.
Sinar gamma merupakan sebuah bentuk  radiasi mengionisasi; mereka lebih menembus dari radiasi alpha atau beta  (keduanya bukan radiasi elektromagnetik), tapi kurang mengionisasi.
Perlindungan untuk sinar γ membutuhkan  banyak massa. Bahan yang digunakan untuk perisai harus diperhitungkan  bahwa sinar gamma diserap lebih banyak oleh bahan dengan nomor atom  tinggi dan kepadatan tinggi. Juga, semakin tinggi energi sinar gamma,  makin tebal perisai yang dibutuhkan. Bahan untuk menahan sinar gamma  biasanya di ilustrasi kan  dengan ketebalan yang dibutuhkan untuk  mengurangi intensitas dari sinar gamma setengahnya. Misalnya, sinar  gamma yang membutuhkan 1 cm (0,4 inchi) “lead” untuk mengurangi  intensitasnya sebesar 50% jujga akan mengurangi setengah intensitasnya  dengan konkrit 6 cm (2,4 inchi) atau debut paketan 9 cm (3,6 inchi).
Sinar gamma dari fallout nuklir  kemungkinan akan menyebabkan jumlah kematian terbesar dalam penggunaan  senjata nuklir dalam sebuah perang nuklir. Sebuah perlindungan fallout  yang efektif akan mengurangi terkenanya manusia 1000 kali.
Sinar gamma memang kurang mengionisasi  dari sinar alpha atau beta. Namun, mengurangi bahaya terhadap manusia  membutuhkan perlindungan yang lebih tebal. Mereka menghasilkan kerusakan  yang mirip dengan yang disebabkan oleh sinar-X, seperti terbakar,  kanker, dan mutasi genetika. Dalam hal ionisasi, radiasi gamma  berinteraksi dengan bahan melalui tiga proses utama: efek fotoelektrik,  penyebaran Compton, dan produksi pasangan.