Jumat, 19 Agustus 2011

UNIVERSE
Totality of everything that exists, including all physical matter and energy, the planets, stars, galaxies, and content of intergalactic space
UNIVERSE
COMMUNITY
POPULATION
ORGANISMS
Organs
Tissues
Cells,
Molecules
PenciptaanobyeksbghasilmanifestasibudayaBIOSPHERE (Ecosystems)
EARTH: Atmosphere, Lithosphere, hydrosphere
GALAXY, PLANETS, STARS
Awareness
Knowledge
Attitude
Skills
Participation
SUSTAINABLEENVIRONMENT
HUMAN
(ACTIVITIES)
Universe
Galaxies
super macroSolar systemASTRONOMI
Planets
Earth ------------SAINS KEBUMIAN
Biosphere
Ecosystem
Community
Macro world Population SAINS HAYATI
Organisms
Organs
Tissues
Micro worldCells
MoleculesUniverse
Galaxies
super macroSolar systemASTRONOMI
Planets
Earth ------------SAINS KEBUMIAN
Biosphere
Ecosystem
Community
Macro world Population SAINS HAYATI
Organisms
Organs
Tissues
Micro worldCells
Molecules
Universe
Galaxies
super macroSolar systemASTRONOMI
Planets
Earth ------------SAINS KEBUMIAN
Biosphere
Ecosystem
Community
Macro world Population SAINS HAYATI
Organisms
Organs
Tissues
Micro worldCells
MoleculesBIDANG AS, BUMI, SR:
1.Pengantar, galaksi& kosmologi
2.Bintang
3.Tatasurya
4.Dinamikabumi& Siklusbatuan
5.Siklusair & siklusatmosfer
6.Arts, Crafts, Design and The Environment
7.Understanding the impacts of lifestyles, behaviors and built environment to the earth
UTS / UA
BIDANG SAINS HAYATI:
1.Pengantar& konsepekosistem
2.Konsepekosistem, & koneksinyadengankehidupanmanusia
3.Komunitas, biodiversity danEvolusi
4.Se, molekuldanfaktorhereditas
5.Populasimanusia& Isulingkungan
6.Dampakkegiatanmanusiathdkualitaslingkungan
7.MasyarakatdanPembangunan berkelanjutanberwawasanlingkungan
UTS /UA
AA
Lithosphere
Hydrosphere
Biosphere:
ecosystems
Atmosphere
the earth’s life-support system
A system made up of a community of animals, plants and microorganisms interrelated together with its physical and chemical environmentChapter 19
Great Idea:
Ecosystems are ecological systems, interdependent communities of living things that recycle matter while energy flows through in a given area, their physical surroundings (environments).ECO-SYSTEM
SYSTEM -ECOLOGY
System -interaction (living & non-living)
System -interconnection
System -networking
System -symbiosis
System -nature
Konteksdalam4 dimensi(ruang& waktu), mencakupinformasitentang: komponen/strukturpenyusun, proses, fungsi, nilaisosio-ekonomi-ekologi(direct & indirect).Ecology
Science of Natural living systems
Ecosystems
Biotic and abiotic interaction, interconnection systems
Community
Producers, consumers, decomposersEcology
Science of Natural living systems
Ecosystems
Biotic and abiotic interaction, interconnection systems
Community
Producers, consumers, decomposersEvery Ecosystem consists of both living and nonliving parts
Energy flows through ecosystems
Matter is recycled by ecosystems
Every organism occupies an ecological niche
Stable ecosystems achieve a balance among their populations
Ecosystems are dynamic, not permanent, but change over timeAbiotic
Chemical and physical environment
Biotic
Living organisms
Ecological community
All in area interacting each otherFood Web
Interactions of organisms
Trophic Levels
Photosynthetic plants
Herbivores
Carnivores
Decomposers
Most energy is lost as heat
10% is transferred17
Most energy in most ecosystems is stored in the bodies of primary producers. Only about 10 percent of the energy at one energy level passes to the next highest trophic level.Ecological niche
Mode of survival
Each plant/animal fills a niche
Organisms compete for dominanceEcological niche
Mode of survival
Each plant/animal fills a niche
Organisms compete for dominanceIt is virtually impossible to change on aspect of a complex system without affecting other parts of the systems, often in as-yet unpredictable ways.
Examples:
Everglades Restoration in FloridaIt is virtually impossible to change on aspect of a complex system without affecting other parts of the systems, often in as-yet unpredictable ways.
Examples:
Everglades Restoration in Florida
Lake Victoria in AfricaIt is virtually impossible to change on aspect of a complex system without affecting other parts of the systems, often in as-yet unpredictable ways.
Examples:
Everglades Restoration in FloridaLake Victoria
Largest freshwater lake in Africa
Introduced species
Nile perch (Ikan duri)
Aggressive predator
Algae blooms
Snail populations carry disease
Roasting fish
Decimated (Membunuh) forests
Increase in erosionSolid Waste
Nothing is ever thrown away
Landfills
Decay slowed enormously
Response
Recycling
Large depositories
% different kind of trashOzone
Molecule of 3 oxygen atoms
Absorbs ultraviolet radiation
The Ozone Layer
Detection
Aircraft sampling
Measure spectral lines from molecule
Stratosphere
Highest concentrationOzone
Molecule of 3 oxygen atoms
Absorbs ultraviolet radiation
The Ozone Layer
Detection
Aircraft sampling
Measure spectral lines from molecule
StratosphereThe Ozone Hole
Concentration of ozone reduced
Yearly occurrence over Antarctica
Linked to chlorofluorocarbons (CFCs)
Breaks apart O3molecule
Dealing with the Threat to the Ozone Layer
Reduction of CFCsBurning introduces chemicals
Nitrogen oxides
Sulfur compounds
Hydrocarbons
Effects
Air pollution
Production of bad ozone
Acid rain
Reduction
Reduce emissions
Power plants
VehiclesGreenhouse Effect
Traps heat on earth
Global Warming
Climate change
3 main points
CO2is a greenhouse
gas
Burning fossil fuels increases CO2
Average global temperature has significantly increased
1990s warmest decadeMeasurements in 1958 read 316 ppm and increased to 370 ppm today
Copyright © 2002 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings
Fig. 54.26Increased CO2levels
Responsible for temperature increase?
World’s Oceans
CO2exchange with atmosphere
Current circulation
Solar energy output
Varies over time
Impact
Warming of Northern Hemisphere
Ecological impacts
Meteorological impacts
Solutions
Kyoto accordRetreat
Accommodation
Protect
Soft
Hard
Highest concentration
Lake Victoria in Africa
Lake Victoria in Africa

Oleh: Moedji Raharto
Kepala Observatorium Boscha, Lembang, Bandung Guru Besar pada Jurusan Astronomi ITB
Alam semesta adalah fana. Ada penciptaan, proses dari ketiadaan menjadi ada, dan akhirnya hancur. Di antaranya ada penciptaan manusia dan makhluk hidup lainnya. Di sana berlangsung pula ribuan, bahkan jutaan proses fisika, kimia, biologi dan proses-proses lain yang tak diketahui.
Dalam buku Penciptaan Alam Raya karya Harun Yahya ini penulis memperkokoh keyakinan akan terintegrasinya pemahaman Islam dan pemahaman manusia (ilmuwan) tentang asal muasal alam semesta. Adapun pertemuan pemahaman ayat Al Quran dan sains astronomi adalah bahwa alam semesta ini berawal dan berakhir; dan Al Quran lebih jauh memberi petunjuk bahwa alam semesta mempunyai Dzat Pencipta (Rabbul alamin). Fenomena ini diharapkan menjadi pembuka jalan dan pemicu integrasi Islam dalam kehidupan manusia.
Seperti buku-buku Harun Yahya lainnya, penulis mengungkapkan renik-renik kehebatan, kemegahan, keindahan, keserasian, dan kecanggihan sebuah sistem di alam semesta, dan mengakhiri dengan pertanyaan: Apakah sistem yang demikian serasi terjadi dengan sendirinya, tanpa Yang Maha Perencana dan Yang Maha Pencipta? Eksplorasi semacam ini menggugah kecerdasan spiritual manusia, mendekatkan seorang muslim dengan khalik-Nya.
Mari kita berbincang sedikit mengenai alam semesta ini.

Bumi dan Planet-Planet Lainnya
Dimulai dari planet Bumi: sebuah wahana yang ditumpangi oleh bermiliar manusia. Kecerdasan spiritual manusialah yang akan memberi makna perjalanan di alam semesta ini; perjalanan antargenerasi selama bermiliar tahun tanpa tujuan akhir yang diketahui pasti, yang gratis dan tak berujung, hingga waktu kehancurannya tiba.
Namun Bumi masih terlalu kecil dibandingkan Matahari, sebuah bola gas pijar raksasa, lebih dari 1.250.000 kali ukuran Bumi dan bermassa 100.000 kali lebih besar. Bumi yang tak berdaya, tertambat oleh gravitasi, terseret Matahari mengelilingi pusat Galaksi lebih dari 200 juta tahun untuk sekali edar penuh. (Lalu apa rencana secercah kehidupan kita dalam pengembaraan panjang ini? Sangat sayang bila kita tidak sempat melihat kosmos hari ini. Sangat sayang kita tidak berencana sujud dan berserah kepada Tuhan Yang Mahakuasa.)
Pengiring Matahari lainnya adalah planet Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, Pluto, asteroid, komet dan sebagainya. Ragam wahana dalam tata surya itu berupa sosok bola gas, bola beku, karang tandus yang sangat panas; semuanya tak terpilih seperti planet Bumi. (Lalu, mengapa wahana yang tersebar di alam semesta yang sangat luas itu tak semuanya mudah atau layak dihuni oleh kehidupan?)
Putaran demi putaran waktu berlalu, kehancuran wahana bermiliar manusia akan menghampiri perlahan tapi pasti. Namun, berbagai pertanyaan manusia tentang misteri alam semesta masih belum atau tak berjawab. Berbagai upaya rasionalitas manusia telah dikerahkan dan pengetahuan bertambah, namun misteri alam semesta itu terus menjadi warisan bagi generasi berikutnya.
Penjelajahan akal manusia mendapatkan fakta-fakta penyusun alam semesta, mulai dari dunia atom, planet, tata surya, hingga galaksi dan ruang alam semesta yang berbatas galaksi-galaksi muda. Dengan itu, pengetahuan manusia merentang dalam dimensi panjang 10-13 hingga 1026 meter, yang merupakan batas fakta-fakta yang dapat diperoleh dalam dunia sains. Pada abad ke-21 manusia masih berambisi untuk menyelami dunia 10-35 meter (skala panjang Planck) atau 10-20 kali lebih kecil dari penemuan skala atom pada dekade pertama abad ke-20. Begitu pula dimensi lainnya seperti waktu, energi, massa, rentangnya meluas dari yang lebih kecil dan lebih besar.
Tentang rentang waktu alam semesta, manusia mendefinisikan berbagai zaman (dan zaman transisi di antaranya): Zaman Primordial, ketika usia alam semesta antara 10-50 hingga 105 tahun, Zaman Bintang, (106 - 1014 tahun), Zaman Materi Terdegenerasi, (1015 - 1039 tahun), Zaman Black Hole, (1040 - 10100 tahun), Zaman Gelap ketika alam semesta menghampiri kehancurannya dan Zaman Kehancuran Alam Semesta, ketika materi meluruh. Tanpa fakta-fakta dan ilmu yang diketahui manusia (atas izin Allah), akhirnya manusia hanya bisa berspekulasi dan tak bisa mendefenisikan berbagai keadaan, misalnya sebelum kelahiran alam semesta dan setelah kehancuran.
Penjelajahan akal manusia bisa menggapai penaksiran hal-hal berikut: jumlah partikel (di Matahari 1060 atau di Bumi 1050), energi ikat (antara Bumi dan Matahari sebesar 1033 Joule), energi radiasi matahari sebesar 1026 watt, energi Matahari yang diterima Bumi sebesar 1022 Joule, energi yang diperlukan manusia per tahun sebesar 1020 Joule, energi penggabungan inti atom, fissi 1 mol Uranium sebesar 1013 Joule, energi yang dihasilkan 1 kg bensin sebesar 108 Joule. Sebuah anugerah yang besar bagi manusia, walaupun melalui proses yang panjang.

Deskripsi dan Model Alam Semesta
Kesan umum luas dan megahnya alam semesta diperoleh penghuni Bumi dengan memandang langit malam yang cerah tanpa cahaya Bulan. Langit tampak penuh taburan bintang yang seolah tak terhitung jumlahnya. Struktur dan luas alam semesta sangat sukar dibayangkan manusia, dan progres persepsi dan rasionalitas manusia tentang itu memerlukan waktu berabad-abad.
Deskripsi pemandangan alam semesta pun beragam. Dulu alam semesta dimodelkan sebagai ruang berukuran jauh lebih kecil dari realitas seharusnya. Ukuran diameter Bumi (12.500 km) baru diketahui pada abad ke- 3 (oleh Eratosthenes), jarak ke Bulan (384.400 km) abad ke-16 ( Tycho Brahe, 1588), jarak ke Matahari (sekitar 150 juta km) abad ke-17 (Cassini, 1672), jarak bintang 61 Cygni abad ke-19 , jarak ke pusat Galaksi abad ke-20 (Shapley, 1918), jarak ke galaksi-luar (1929), Quasar dan Big Bang (1965). Perjalanan panjang ini terus berlanjut antargenerasi.
Benda langit yang terdekat dengan bumi adalah bulan. Gaya gravitasi bulan menggerakkan pasang surut air laut di bumi, tak henti-hentinya selama bermiliar tahun. Karena periode orbit dan rotasi Bulan sama, manusia di Bumi tak pernah bisa melihat salah satu sisi permukaan Bulan tanpa bantuan teknologi untuk mengorbit Bulan. Rahasia sisi Bulan lainnya, baru didapat dengan penerbangan Luna 3 pada tahun 1959.
Pada siang hari, pemandangan langit sebatas langit biru dan matahari atau bulan kesiangan; sedang di saat fajar dan senja, langit merah di kaki langit timur dan barat. Interaksi cahaya matahari dengan angkasa Bumi melukiskan suasana langit yang berwarna warni.
Matahari sendiri adalah satu di antara beragam bintang di Galaksi. Ada bintang yang lebih panas dari Matahari (suhu permukaan Matahari 5.800o K), seperti bintang panas (bisa mencapai 50.000oK) yang memancarkan lebih banyak cahaya ultraviolet-cahaya yang berbahaya bagi kehidupan. Ada bintang yang lebih dingin, lebih banyak memancarkan cahaya merah dan inframerah dibandingkan cahaya tampak yang banyak dipergunakan manusia.
Manusia bisa mencapai batas-batas pengetahuan alam semesta yang luas, mengenal ciptaan Allah yang tidak pernah dikenali di muka bumi seperti Black Hole, bintang Netron, Pulsar, bintang mati, ledakan bintang Nova atau Supernova, ledakan inti galaksi dan sebagainya. Akan tetapi, berbagai fenomena yang sangat dahsyat itu tak mungkin didekatkan dengan mahluk hidup yang rentan terhadap kerusakan. Walau demikian, ada jalan bagi yang ingin bersungguh-sungguh menekuninya.

Dengan Sains Menangkap Realitas Alam Semesta
Pemahaman manusia tentang alam semesta mempergunakan seluruh pengetahuan di bumi, berbagai prinsip-prinsip, kepercayaan umum dalam sains (seperti ketidakpastian Heisenberg tentang pengukuran simultan dimensi ruang dan waktu), serta berbagai aturan untuk keperluan praktis. Melalui sebuah kerangka besar gagasan yang menghubungkan berbagai fenomena (teori relativitas umum, teori kinetik materi, teori relativitas khusus) coba dikemukakan satu penjelasan. Berbagai hipotesa, gagasan awal atau tentatif dikemukakan untuk menjelaskan fenomena. Tentu gagasan tersebut masih perlu diuji kebenarannya untuk dapat dikatakan sebuah hukum.
Dunia fisika membahas konsep energi, hukum konservasi, konsep gerak gelombang, dan konsep medan. Pembahasan Mekanika pun sangat luas, dari Mekanika klasik ke Mekanika Kuantum Relativistik. Mekanika Kuantum Relativistik mengakomodasi pemecahan persoalan mekanika semua benda, Mekanika kuantum melayani persoalan mekanika untuk semua massa yang kecepatannya kurang dari kecepatan cahaya. Mekanika Relativistik memecahkan persoalan mekanika massa yang lebih besar dari 10-27 kg dan bagi semua kecepatan. Mekanika Newton (disebut juga mekanika klasik) menjelaskan fenomena benda yang relatif besar, dengan kecepatan relatif rendah, tapi juga bisa dipergunakan sebagai pendekatan fenomena benda mikroskopik.
Mekanika statistik (kuantum klasik) adalah suatu teknik statistik untuk interaksi benda dalam jumlah besar untuk menjelaskan fenomena yang besar, teori kinetik dan termodinamik. Dalam penjelajahan akal manusia di dunia elektromagnet dikenal persamaan Maxwell untuk mendeskripsikan kelakuan medan elektromagnet, juga teori tentang hubungan cahaya dan elektromagnet. Dalam pembahasan interaksi partikel, ada prinsip larangan Pauli, interaksi gravitasi, dan interaksi elektromagnet. Medan menyebabkan gaya; medan-gravitasi menyebabkan gaya gravitasi, medan-listrik menyebabkan gaya listrik dan sebagainya. Demikianlah, metode sains mencoba dengan lebih cermat menerangkan realitas alam semesta yang berisi banyak sekali benda langit (dan lebih banyak lagi yang belum ditemukan).
Pengetahuan tentang luas alam semesta dibatasi oleh keberadaan objek berdaya besar, seperti Quasar atau inti galaksi, sebagai penuntun tepi alam semesta yang bisa diamati; selain itu juga dibatasi oleh kecepatan cahaya dan usia alam semesta (15 miliar tahun). Itulah sebabnya ruang alam semesta yang pernah diamati manusia berdimensi 15-20 miliar tahun cahaya. Namun, banyak benda langit yang tak memancarkan cahaya dan tak bisa dideteksi keberadaannya, protoplanet misalnya. Menurut taksiran, sekitar 90% objek di alam semesta belum atau tak akan terdeteksi secara langsung. Keberadaannya objek gelap ini diyakini karena secara dinamika mengganggu orbit objek-objek yang teramati, lewat gravitasi.
Berbicara tentang daya objek, dalam kehidupan sehari-hari ada lampu penerangan berdaya 10 watt, 75 watt dan sebagainya; sedangkan Matahari berdaya 1026 watt dan berjarak satu sa* dari Bumi, menghangatinya. Jika kita lihat, lampu-lampu kota dengan daya lebih besarlah yang tampak terang. Menurut hukum cahaya, terang lampu akan melemah sebanding dengan jarak kuadrat, jadi sebuah lampu pada jarak 1 meter tampak 4 kali lebih terang dibandingkan pada jarak 2 meter, dan apabila dilihat pada jarak 5 meter tampak 25 kali lebih redup.
Maka, kemampuan mata manusia mengamati bintang lemah terbatas. Ukuran kolektor cahaya juga akan membatasi skala terang objek yang bisa diamati. Untuk pengamatan objek langit yang lebih lemah dipergunakan kolektor atau teleskop yang lebih besar. Teleskop yang besar pun mempunyai keterbatasan dalam mengamati obyek langit yang lemah, walaupun berhasil mendeteksi obyek langit yang berjuta atau bermiliar kali lebih lemah dari bintang terlemah yang bisa dideteksi manusia. Pertanyaan lain muncul: Apakah semua objek langit bisa diamati melalui teleskop? Berapa banyak yang mungkin diamati dan dihadirkan sebagai pengetahuan?
Makin jauh jarak galaksi, berarti pengamatan kita juga merupakan pengamatan masa silam galaksi tersebut. Cahaya merupakan fosil informasi pembentukan alam semesta yang berguna, dan manusia berupaya menangkapnya untuk mengetahui prosesnya hingga takdir di masa depan yang sangat jauh, yang akan dilalui melalui hukum-hukum alam ciptaan-Nya. Pengetahuan kita tentang hal tersebut sangat bergantung pada pengetahuan kita tentang hukum alam ciptaan-Nya; sudah lengkap dan sudah sempurnakah, ataukah baru sebagian kecil, sehingga mungkin bisa membentuk ekstrapolasi persepsi yang salah?
Sampai di batas mana manusia bisa membayangkan dan menjangkaunya? Bagaimana kondisi awal, bagaimana kondisi sebelumnya, bagaimana kondisi 5 miliar tahun ke depan, bagaimana kondisi 50 miliar tahun ke depan dan seterusnya? Apakah pengetahuan agama akan memberi jawaban atas berbagai pertanyaan tersebut? Alam semesta yang megah akan runtuh, akan hancur, tapi entah bagaimana prosesnya, dan ada apa setelah kehancuran itu? Kita kembali kepada Allah untuk mencari jawaban-Nya, karena Dia adalah zat Maha Mengetahui atas segala ciptaan-Nya, dan manusia hanya diberi pengetahuan-Nya sedikit.

Khatimah
Begitulah, melalui sains manusia mencoba dideskripsikan apa dan bagaimana proses fenomena alam bisa terjadi dalam konteks eksperimen dan pengamatan, dengan parameter yang bisa diamati dan diukur. Agama memperluas spektrum makna alam semesta bagi manusia tentang kehadiran benda-benda alam semesta, kehidupan dan manusia. Jawaban singkat tentang pertanyaan Siapa pencipta alam semesta beserta hukum-hukum alamnya: Allah adalah zat yang Maha Pencipta. Agama memperluas pengetahuan yang dicakup oleh metodologi sains dan rasionalitas manusia seperti berkenalan dengan alam gaib, akhirat dan sebagainya. Namun begitu, rupanya berbagai pertanyaan manusia tentang misteri alam semesta di sekitar planet Bumi masih banyak yang belum terjawab atau mungkin tak berjawab hingga kehancuran Bumi.
Wallahu a'lam bishawwab
 
   
  

Kamis, 18 Agustus 2011

Manajemen seluruh aktivitas bisnis dan organisasi adalah tindakan membuat orang bersama-sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan dan tujuan menggunakan sumber daya yang tersedia secara efisien dan efektif. Manajemen meliputi perencanaan, pengorganisasian, staffing, memimpin atau mengarahkan, dan mengendalikan sebuah organisasi (kelompok dari satu atau lebih orang atau entitas) atau usaha untuk tujuan mencapai tujuan. Sumber Daya meliputi penyebaran dan manipulasi sumber daya manusia, sumber daya keuangan, sumber daya teknologi, dan sumber daya alam.
Karena organisasi dapat dipandang sebagai sistem, manajemen juga dapat didefinisikan sebagai tindakan manusia, termasuk desain, untuk memfasilitasi produksi hasil yang berguna dari sistem. Pandangan ini membuka kesempatan untuk 'mengelola' diri sendiri, pra-syarat untuk mencoba mengelola orang lain.Isi[Sembunyikan]

    
* 1 Sejarah
          
o 1,1 lingkup Teoritis
    
* 2 Alam kerja manajerial
    
* Pengembangan 3 Sejarah
          
o 3.1 Awal menulis
                
+ 3.1.1 Sun Tzu Seni Perang
                
+ 3.1.2 Chanakya Arthashastra
                
+ 3.1.3 Niccolò Machiavelli The Prince
                
+ 3.1.4 Adam Smith The Wealth of Nations
          
o 3,2 abad ke-19
          
o 3,3 abad ke-20
          
o 3,4 abad ke-21
    
* 4 Topik
          
o 4.1 Fungsi dasar
          
o 4.2 Dasar peran
          
o 4.3 keahlian Manajemen
          
o 4.4 Pembentukan kebijakan bisnis
                
+ 4.4.1 Implementasi kebijakan dan strategi
                
+ 4.4.2 Kebijakan dan strategi dalam proses perencanaan
          
o 4.5 Tingkat manajemen
                
+ 4.5.1 Top-Level Manajer
                
+ 4.5.2 Manajer Tingkat Tengah
                
+ 4.5.3 Pertama Tingkat Manajer
    
* 5 Lihat juga
    
* 6 Referensi
    
* 7 Pranala luar
[Sunting] Sejarah
Kata kerja mengelola berasal dari maneggiare Italia (menangani - terutama alat-alat), yang pada gilirannya berasal dari bahasa Latin manus (tangan). Para mesnagement Kata Perancis (kemudian ménagement) mempengaruhi perkembangan dalam arti pengelolaan kata Inggris di abad 17 dan 18. [1]
Beberapa definisi manajemen adalah:

    
* Organisasi dan koordinasi kegiatan perusahaan sesuai dengan kebijakan tertentu dan dalam pencapaian tujuan jelas. Manajemen sering dimasukkan sebagai faktor produksi bersama dengan mesin, bahan, dan uang. Menurut guru manajemen Peter Drucker (1909-2005), tugas dasar manajemen adalah dua: pemasaran dan inovasi.

    
* Direksi dan manajer memiliki kekuasaan dan tanggung jawab untuk membuat keputusan untuk mengelola perusahaan suatu saat diberi wewenang oleh pemegang saham. Sebagai suatu disiplin ilmu, manajemen terdiri dari fungsi saling merumuskan kebijakan perusahaan dan pengorganisasian, perencanaan, pengendalian, dan mengarahkan sumber daya perusahaan untuk mencapai tujuan kebijakan. Ukuran manajemen dapat berkisar dari satu orang dalam perusahaan kecil untuk ratusan atau ribuan manajer di perusahaan multinasional. Dalam perusahaan besar dewan direksi merumuskan kebijakan yang dilaksanakan oleh chief executive officer.
[Sunting] Ruang lingkup Teoritis
Pada awalnya, orang berpikir tentang manajemen fungsional, sebagai tindakan mengukur kuantitas secara teratur dan menyesuaikan beberapa rencana awal, atau sebagai tindakan yang diambil untuk mencapai tujuan seseorang dimaksudkan. Ini berlaku bahkan dalam situasi di mana perencanaan tidak terjadi. Dari perspektif ini, Henri Fayol (1841-1925) [2] menganggap manajemen terdiri dari enam fungsi: peramalan, perencanaan, pengorganisasian, memimpin, mengkoordinasi, dan mengendalikan. Dia adalah salah satu kontributor paling berpengaruh pada konsep manajemen modern.
Cara lain berpikir, Mary Parker Follet (1868-1933), yang menulis tentang topik di awal abad kedua puluh, manajemen didefinisikan sebagai "seni menyelesaikan sesuatu melalui orang". Dia digambarkan sebagai filosofi manajemen. [3]
Beberapa orang, bagaimanapun, menemukan definisi ini berguna tetapi terlalu sempit. Ungkapan "manajemen adalah apa yang manajer" terjadi secara luas, menunjukkan kesulitan mendefinisikan manajemen, sifat pergeseran definisi, dan koneksi praktek manajerial dengan eksistensi kader manajerial atau kelas.
Salah satu kebiasaan manajemen berpikir dianggapnya sebagai setara dengan "administrasi bisnis" dan dengan demikian tidak termasuk manajemen di tempat di luar perdagangan, seperti misalnya dalam amal dan dalam sektor publik. Lebih realistis, bagaimanapun, setiap organisasi harus mengelola pekerjaan, orang-orang, proses, teknologi, dll dalam rangka untuk memaksimalkan efektivitasnya. Meskipun demikian, banyak orang merujuk ke departemen universitas yang mengajarkan manajemen sebagai "sekolah bisnis." Beberapa institusi (seperti Harvard Business School) menggunakan nama itu sementara yang lain (seperti Yale School of Management) mempekerjakan istilah yang lebih inklusif "manajemen."
Berbahasa Inggris juga dapat menggunakan "manajemen" istilah atau "manajemen" sebagai kata kolektif menggambarkan manajer organisasi, misalnya dari suatu perusahaan. Historis ini penggunaan istilah itu sering dikontraskan dengan "Buruh" istilah untuk mereka yang dikelola.[Sunting] Sifat pekerjaan manajerial
Dalam mencari keuntungan bekerja, manajemen telah sebagai fungsi utamanya kepuasan dari berbagai pemangku kepentingan. Hal ini biasanya melibatkan membuat keuntungan (untuk pemegang saham), menciptakan produk senilai dengan biaya yang wajar (bagi pelanggan), dan menyediakan kesempatan kerja bermanfaat (bagi karyawan). Dalam manajemen nirlaba, menambahkan pentingnya menjaga iman donor. Dalam kebanyakan model manajemen / pemerintahan, para pemegang saham suara untuk dewan direksi, dan dewan kemudian merekrut manajemen senior. Beberapa organisasi telah bereksperimen dengan metode lain (seperti karyawan-voting model) memilih atau meninjau manajer, tetapi ini hanya terjadi sangat jarang.
Di sektor publik negara-negara demokrasi dilantik sebagai perwakilan, pemilih memilih politisi untuk jabatan publik. Politisi seperti mempekerjakan banyak manajer dan administrator, dan di beberapa negara seperti Amerika Serikat ditunjuk politik kehilangan pekerjaan mereka pada pemilihan presiden baru / Gubernur / Walikota.[Sunting] Sejarah pengembangan
Kesulitan timbul dalam melacak sejarah manajemen. Beberapa melihatnya (dengan definisi) sebagai konseptualisasi modern akhir (dalam arti modernitas akhir). Pada istilah-istilah itu tidak dapat memiliki sejarah pra-modern, hanya pertanda (seperti pelayan). Lain, bagaimanapun, mendeteksi manajemen-seperti-pikir kembali ke pedagang Sumeria dan pembangun piramid Mesir kuno. Pemilik budak selama berabad-abad menghadapi permasalahan eksploitasi / memotivasi tenaga kerja bergantung tetapi kadang tidak antusias atau bandel, tapi banyak perusahaan pra-industri, mengingat skala mereka yang kecil, tidak merasa terdorong untuk menghadapi isu-isu manajemen sistematis. Namun, inovasi seperti penyebaran angka Arab (5 untuk abad 15) dan kodifikasi dari double-entry pembukuan-(1494) disediakan alat untuk manajemen, perencanaan penilaian dan kontrol.
Mengingat skala operasi komersial yang paling dan kurangnya mekanik pencatatan dan perekaman sebelum revolusi industri, masuk akal bagi sebagian besar pemilik perusahaan di saat-saat untuk melaksanakan fungsi manajemen oleh dan untuk diri mereka sendiri. Tapi dengan ukuran pertumbuhan dan kompleksitas organisasi, perpecahan antara pemilik (individu, dinasti industri atau kelompok pemegang saham) dan hari-hari manajer (spesialis independen dalam perencanaan dan pengendalian) secara bertahap menjadi lebih umum.[Sunting] Awal menulis
Sementara manajemen telah hadir selama berabad-abad, beberapa penulis telah membuat latar belakang karya yang membantu dalam teori manajemen modern [4].[Sunting] Sun Tzu Seni Perang
Ditulis oleh Cina umum Sun Tzu dalam abad 6 SM, The Art of War adalah sebuah buku strategi militer yang, untuk tujuan manajerial, merekomendasikan menyadari dan bertindak pada kekuatan dan kelemahan dari kedua organisasi seorang manajer dan seorang musuh itu [4].[Sunting] Chanakya Arthashastra
Chanakya menulis Arthashastra sekitar 300BC di mana berbagai strategi, teknik dan teori-teori manajemen yang ditulis yang memberikan account pada manajemen imperium, ekonomi dan keluarga. Karya ini sering dibandingkan dengan karya-karya Machiavelli kemudian.[Sunting] Niccolò Machiavelli The Prince
Percaya bahwa orang termotivasi oleh kepentingan diri sendiri, Niccolò Machiavelli menulis The Prince pada tahun 1513 sebagai saran untuk kota Florence, Italia [5]. Machiavelli merekomendasikan bahwa para pemimpin menggunakan rasa takut-tetapi tidak kebencian-untuk mempertahankan kontrol.[Sunting] Adam Smith The Wealth of Nations
Ditulis pada tahun 1776 oleh Adam Smith, seorang filsuf moral Skotlandia, The Wealth of Nations bertujuan untuk organisasi kerja yang efisien melalui Spesialisasi kerja [5]. Smith menggambarkan bagaimana perubahan dalam proses-proses dapat meningkatkan produktivitas dalam pembuatan pin. Sementara individu bisa menghasilkan 200 pin per hari, Smith menganalisis langkah-langkah yang terlibat dalam pembuatan dan, dengan 10 spesialis, produksi diaktifkan dari 48.000 pin per hari. [5][Sunting] abad ke-19
Ekonom klasik seperti Adam Smith (1723-1790) dan John Stuart Mill (1806-1873) memberikan latar belakang teoritis untuk alokasi sumber daya, produksi, dan masalah harga. Tentang waktu yang sama, inovator seperti Eli Whitney (1765-1825), James Watt (1736-1819), dan Matthew Boulton (1728-1809) mengembangkan unsur-unsur teknis produksi seperti standarisasi, prosedur kontrol kualitas, akuntansi biaya pertukaran, bagian, dan pekerjaan perencanaan. Banyak dari aspek manajemen ada di sektor pra-1861 budak berbasis ekonomi AS. Bahwa lingkungan melihat 4 juta orang, seperti penggunaan kontemporer memilikinya, "berhasil" dalam kuasi-menguntungkan produksi massal.
Pada akhir abad 19, marjinal ekonom Alfred Marshall (1842-1924), Léon Walras (1834-1910), dan lain-lain memperkenalkan lapisan baru kompleksitas dasar-dasar teoritis manajemen. Joseph Wharton menawarkan kursus tersier tingkat pertama dalam manajemen pada 1881.[Sunting] abad ke-20
Dengan sekitar 1900 orang menemukan manajer berusaha untuk menempatkan teori-teori mereka pada apa yang mereka anggap sebagai dasar ilmiah secara menyeluruh (lihat saintisme untuk dirasakan keterbatasan keyakinan ini). Contohnya termasuk Henry R. Towne 's Ilmu manajemen pada tahun 1890, Frederick Winslow Taylor Prinsip Manajemen Ilmiah (1911), Frank dan Lillian Gilbreth Terapan gerak kita pelajari (1917), dan Henry L. Gantt' grafik s (1910). J. Duncan menulis buku manajemen perguruan tinggi pertama pada tahun 1911. Pada tahun 1912 diperkenalkan Yoichi Ueno Taylorisme ke Jepang dan menjadi konsultan manajemen pertama dari "gaya Jepang-manajemen". Putranya Ichiro Ueno dirintis jaminan kualitas Jepang.
Teori-teori komprehensif pertama dari manajemen muncul sekitar tahun 1920. Harvard Business School menemukan gelar Master of Business Administration (MBA) pada tahun 1921. Orang-orang seperti Henri Fayol (1841-1925) dan Alexander Gereja menggambarkan berbagai cabang manajemen dan mereka antar-hubungan. Pada awal abad 20, orang-orang seperti Ordway terbaca (1891-1973), Walter Scott dan J. Mooney menerapkan prinsip-prinsip psikologi manajemen, sementara penulis lain, seperti Elton Mayo (1880-1949), Mary Parker Follet (1868 - 1933), Chester Barnard (1886-1961), Max Weber (1864-1920), Rensis Likert (1903-1981), dan Chris Argyris (1923 -) mendekati fenomena manajemen dari perspektif sosiologis.
Peter Drucker (1909-2005) menulis salah satu buku paling awal tentang manajemen terapan: Konsep Corporation (diterbitkan pada 1946). Hal ini diakibatkan dari Alfred Sloan (ketua General Motors sampai 1956) komisioning studi organisasi. Drucker kemudian menulis 39 buku, banyak nada yang sama.
H. Dodge, Ronald Fisher (1890-1962), dan Thornton C. Fry memperkenalkan teknik statistik ke dalam manajemen-studi. Pada tahun 1940, Patrick Blackett gabungan teori-teori statistik dengan teori mikroekonomi dan melahirkan ilmu riset operasi. Riset operasi, kadang-kadang dikenal sebagai "ilmu manajemen" (namun berbeda dari manajemen ilmiah Taylor), mencoba untuk mengambil pendekatan ilmiah untuk memecahkan masalah manajemen, khususnya di bidang logistik dan operasi.
Beberapa yang lebih baru [update] perkembangan meliputi Teori Kendala, manajemen berdasarkan sasaran, rekayasa ulang, Six Sigma dan berbagai teknologi informasi berbasis teori-teori seperti pengembangan perangkat lunak tangkas, serta teori-teori manajemen kelompok seperti Tangga Cog itu.
Sebagai pengakuan umum manajer sebagai sebuah kelas dipadatkan selama abad 20 dan memberikan praktisi dirasakan seni / ilmu manajemen sejumlah prestise, sehingga cara membuka untuk sistem dipopulerkan ide manajemen untuk menjajakan barang dagangan mereka. Dalam konteks ini banyak mode manajemen mungkin memiliki lebih berkaitan dengan psikologi pop dibandingkan dengan teori-teori ilmiah manajemen.
Menjelang akhir abad ke-20, manajemen bisnis datang terdiri dari enam cabang yang terpisah, yaitu:

    
* Pengelolaan Sumber Daya Manusia
    
* Operasi manajemen atau manajemen produksi
    
* Strategis manajemen
    
* Pemasaran manajemen
    
* Manajemen keuangan
    
* Informasi bertanggung jawab untuk sistem informasi manajemen teknologi manajemen
[Sunting] abad ke-21
Pada abad ke-21 pengamat merasa semakin sulit untuk membagi manajemen menjadi kategori fungsional dengan cara ini. Proses lebih dan lebih secara bersamaan melibatkan beberapa kategori. Sebaliknya, orang cenderung berpikir dalam berbagai proses, tugas, dan benda-benda tunduk pada manajemen.
Cabang teori manajemen juga ada yang berkaitan dengan organisasi nirlaba dan pemerintah: seperti administrasi publik, manajemen publik, dan manajemen pendidikan. Selanjutnya, manajemen program yang terkait dengan organisasi-organisasi masyarakat sipil juga telah melahirkan program-program dalam manajemen nirlaba dan kewirausahaan sosial.
Perhatikan bahwa banyak asumsi yang dibuat oleh manajemen telah datang di bawah serangan dari sudut pandang etika bisnis, studi manajemen kritis, dan anti-korporasi aktivisme.
Sebagai salah satu konsekuensi, demokrasi di tempat kerja telah menjadi baik lebih umum, dan lebih menganjurkan, di beberapa tempat penyebaran fungsi manajemen semua kalangan pekerja, yang masing-masing mengambil sebagian dari pekerjaan. Namun, model ini mendahului setiap masalah politik saat ini, dan dapat terjadi lebih alami daripada hirarki perintah. Semua manajemen untuk tingkat tertentu mencakup prinsip-prinsip demokrasi di dalam pekerja jangka panjang harus memberikan dukungan mayoritas kepada manajemen, jika mereka meninggalkan untuk mencari pekerjaan lain, atau pergi mogok. Meskipun bergerak ke arah demokrasi di tempat kerja, perintah-dan-kontrol struktur organisasi tetap biasa dan struktur organisasi secara de facto. Memang, sifat tertanam komando-kendali dan-dapat dilihat dalam cara bahwa PHK baru-baru ini telah dilakukan dengan jajaran manajemen yang terkena dampak jauh lebih kecil dari karyawan di tingkat bawah organisasi. Dalam beberapa kasus, manajemen bahkan telah dihargai sendiri dengan bonus ketika karyawan tingkat yang lebih rendah telah di-PHK. [6]
Menurut kepemimpinan akademis terkemuka Manfred FR Kets de Vries, tampaknya hampir tak terelakkan hari ini bahwa akan ada beberapa gangguan kepribadian dalam tim manajemen senior. [7][Sunting] Topik[Sunting] Fungsi dasar
Manajemen beroperasi melalui berbagai fungsi, sering digolongkan sebagai perencanaan, pengorganisasian, staffing, memimpin / mengarahkan, mengendalikan / pemantauan dan Motivasi.

    
* Perencanaan: Memutuskan apa yang perlu terjadi di masa depan (hari ini, minggu depan, bulan depan, tahun depan, selama 5 tahun ke depan, dll) dan menghasilkan rencana aksi.
    
* Pengorganisasian: (Implementasi) memanfaatkan optimal sumber daya yang dibutuhkan untuk mengaktifkan sukses melaksanakan rencana.
    
* Staf: Ayub Menganalisis, perekrutan, dan individu menyewa untuk pekerjaan yang tepat.
    
* Memimpin / Penyutradaraan: Menentukan apa yang perlu dilakukan dalam situasi dan membuat orang untuk melakukannya.
    
* Pengendalian / Monitoring: Memeriksa kemajuan terhadap rencana.
    
* Motivasi: Motivasi juga merupakan jenis fungsi dasar manajemen, karena tanpa motivasi, karyawan tidak dapat bekerja secara efektif. Jika motivasi tidak terjadi dalam sebuah organisasi, maka karyawan tidak dapat berkontribusi ke fungsi lain (yang biasanya ditetapkan oleh manajemen tingkat atas).
[Sunting] peran Dasar

    
* Interpersonal: peran yang melibatkan koordinasi dan interaksi dengan karyawan.
    
* Informational: peran yang melibatkan penanganan, berbagi, dan menganalisis informasi.
    
* Decisional: peran yang membutuhkan pengambilan keputusan.
[Sunting] keahlian Manajemen

    
* Teknis: digunakan untuk pengetahuan khusus yang diperlukan untuk bekerja.
    
* Politik: digunakan untuk membangun basis kekuasaan dan membangun hubungan.
    
* Konseptual: digunakan untuk menganalisis situasi yang kompleks.
    
* Interpersonal: digunakan untuk berkomunikasi, memotivasi, mentor dan mendelegasikan.
    
* Diagnostik: kemampuan untuk memvisualisasikan jawaban yang paling tepat terhadap situasi.
[8][Sunting] Pembentukan kebijakan bisnis

    
* Misi bisnis adalah tujuan-yang paling jelas mungkin, misalnya, untuk membuat sabun.
    
* Visi dari bisnis mencerminkan aspirasi dan menentukan arah yang dituju atau tujuan masa depan.
    
* Tujuan bisnis mengacu pada ujung atau kegiatan di mana tugas tertentu ditujukan.
    
* Kebijakan Bisnis adalah panduan yang menetapkan aturan, peraturan dan tujuan, dan dapat digunakan dalam 'manajer pengambilan keputusan. Ini harus fleksibel dan mudah ditafsirkan dan dipahami oleh semua karyawan.
    
* Strategi bisnis mengacu pada rencana terkoordinasi tindakan yang akan diambil, serta sumber daya yang akan digunakan, untuk mewujudkan visi dan tujuan jangka panjang. Ini adalah pedoman untuk manajer, menetapkan bagaimana mereka harus mengalokasikan dan memanfaatkan faktor-faktor produksi untuk keuntungan bisnis. Awalnya, itu bisa membantu para manajer memutuskan apa jenis bisnis yang ingin mereka bentuk.
[Sunting] Implementasi kebijakan dan strategi

    
* Semua kebijakan dan strategi harus didiskusikan dengan semua personel manajerial dan staf.
    
* Manajer harus memahami di mana dan bagaimana mereka dapat mengimplementasikan kebijakan dan strategi.
    
* Sebuah rencana tindakan harus dirancang untuk setiap departemen.
    
* Kebijakan dan strategi harus ditinjau secara teratur.
    
* Rencana kontingensi harus dirancang dalam kasus perubahan lingkungan.
    
* Penilaian kemajuan harus dilakukan secara teratur oleh manajer tingkat atas.
    
* Sebuah lingkungan yang baik dan semangat tim yang dibutuhkan dalam bisnis.
    
* Misi, tujuan, kekuatan dan kelemahan masing-masing departemen harus dianalisa untuk menentukan peran mereka dalam mencapai misi bisnis.
    
* Metode peramalan mengembangkan gambaran yang dapat diandalkan lingkungan masa depan bisnis.
    
* Sebuah unit perencanaan harus dibuat untuk memastikan bahwa semua rencana yang konsisten dan bahwa kebijakan dan strategi ditujukan untuk mencapai misi yang sama dan tujuan.
Semua kebijakan harus didiskusikan dengan semua personel manajerial dan staf yang diperlukan dalam pelaksanaan dari setiap kebijakan departemen.

    
* Perubahan organisasi yang strategis dicapai melalui pelaksanaan rencana delapan-langkah tindakan yang didirikan oleh John P. Kotter: Meningkatkan urgensi, mendapatkan hak visi, berkomunikasi aksi buy-in, memberdayakan, menciptakan kemenangan jangka pendek, tidak mereda, dan membuat tongkat perubahan.
[9][Sunting] Kebijakan dan strategi dalam proses perencanaan

    
* Mereka memberikan manajer menengah dan tingkat rendah ide yang baik dari rencana masa depan untuk setiap departemen dalam suatu organisasi.
    
* Sebuah framework dibuat dimana rencana dan keputusan dibuat.
    
* Mid-dan lebih rendah-tingkat manajemen dapat menambahkan rencana mereka sendiri untuk yang strategis bisnis.
[Sunting] Tingkat manajemen
Dalam organisasi, biasanya ada tiga tingkatan yang berbeda dari manajer: manajer tingkat pertama, manajer tingkat menengah, dan manajer tingkat atas. Tingkat manajer diklasifikasikan dalam hierarki kepentingan dan otoritas, dan juga diatur oleh berbagai jenis tugas masing-masing peran manajemen yang tidak. Di banyak organisasi, jumlah manajer di setiap tingkat menyerupai piramida, di mana tingkat pertama memiliki manajer yang lebih banyak dari manajer tingkat menengah dan tingkat atas, masing-masing. Setiap tingkat manajemen dijelaskan di bawah ini dalam spesifikasi tanggung jawab yang berbeda dan jabatan mungkin [10].[Sunting] Top-Level Manajer
Biasanya terdiri dari Direksi, Presiden, Wakil Presiden, Pejabat Eksekutif Kepala, dll individu terutama bertanggung jawab untuk mengendalikan dan mengawasi semua departemen dalam organisasi. Mereka mengembangkan tujuan-tujuan, rencana strategis, dan kebijakan bagi perusahaan, serta membuat banyak keputusan pada arah bisnis. Selain itu, manajer tingkat atas memainkan peran penting dalam mobilisasi sumber daya dari luar dan untuk sebagian besar bertanggung jawab atas pemegang saham dan masyarakat umum.
Menurut Lawrence S. Kleiman, keterampilan berikut dibutuhkan pada tingkat manajerial atas. [11]

    
* Memperluas pemahaman mereka tentang bagaimana faktor-faktor seperti persaingan ekonomi dunia, politik, dan tren sosial mempengaruhi efektivitas organisasi.
[Sunting] Tengah Tingkat Manajer
Biasanya terdiri dari Manajer Umum, Manajer Cabang, Manajer Departemen, dll individu terutama bertanggung jawab kepada manajemen puncak untuk fungsi departemen mereka. Mereka mencurahkan lebih banyak waktu untuk fungsi-fungsi organisasi dan terarah. Peran mereka dapat ditekankan sebagai pelaksana rencana organisasi dalam kesesuaian dengan kebijakan perusahaan dan tujuan manajemen puncak, mereka mendefinisikan dan membahas informasi dan kebijakan dari manajemen atas ke manajemen yang lebih rendah, dan yang paling penting mereka menginspirasi dan memberikan bimbingan untuk tingkat yang lebih rendah manajer terhadap kinerja yang lebih baik. Beberapa fungsi mereka adalah sebagai berikut:

    
* Merancang dan melaksanakan kelompok yang efektif dan bekerja antar kelompok dan sistem informasi.
    
* Mendefinisikan dan pemantauan tingkat kelompok indikator kinerja.
    
* Mendiagnosis dan menyelesaikan masalah dalam dan di antara kelompok kerja.
    
* Merancang dan menerapkan sistem reward yang mendukung perilaku koperasi.
[Sunting] Pertama Tingkat Manajer
Biasanya terdiri dari Pengawas, Petugas Bagian, Foreman, dll Orang-orang ini lebih fokus pada pengendalian dan arah fungsi manajemen. Misalnya, mereka menetapkan tugas dan pekerjaan kepada karyawan, membimbing dan mengawasi karyawan pada hari-hari kegiatan, terlihat setelah kuantitas dan kualitas produksi perusahaan, membuat rekomendasi, saran, dan berkomunikasi masalah karyawan ke tingkat lebih tinggi di atas , dll Dalam tingkat ini, para manajer adalah "pembangun citra" perusahaan mengingat mereka adalah satu-satunya yang memiliki kontak langsung dengan karyawan.

    
* Dasar pengawasan.
    
* Motivasi.
    
* Karir perencanaan.
    
* Kinerja umpan balik.
[Sunting] Lihat juga

    
* Ilmiah Manajemen
    
* Manusia Hubungan Gerakan
    
* Manajemen Strategis
    
* Manajemen Mutu Total
[Sunting] Referensi

   
1. ^ Oxford Dictionary Inggris
   
2. ^ Administrasi Industrielle et générale - organisasi prévoyance - perintah, koordinasi - Controle, Paris: Dunod, 1966
   
3. ^ Kejuruan Bisnis: Pelatihan, Pengembangan dan Memotivasi Orang oleh Richard Barrett - Bisnis & Ekonomi - 2003. - Page 51.
   
4. ^ Ab Gomez-Mejia, Luis R.; David B. Balkin dan Robert L. Cardy (2008). Manajemen: Manusia, Kinerja, Ubah, 3rd edition. New York, New York USA: McGraw-Hill. hlm 19. ISBN 978-0-07-302743-2.
   
5. ^ Abc Gomez-Mejia, Luis R.; David B. Balkin dan Robert L. Cardy (2008). Manajemen: Manusia, Kinerja, Ubah, 3rd edition. New York, New York USA: McGraw-Hill. hlm 20. ISBN 978-0-07-302743-2.
   
6. ^ Craig, S. (2009, 29 Januari). Kasus Merrill Bonus melebar sebagai Perjuangan Deal. Wall Street Journal. [1]
   
7. ^ Manfred FR Kets de Vries The Dark Side Kepemimpinan - Bisnis Strategi 14 (3), Autumn Page 26 (2003).
   
8. ^ Kleiman, Lawrence S. "Manajemen dan Pengembangan Eksekutif." Referensi Bisnis: Ensiklopedi Bisnis (2010): n. Pag. Web. 25 Mar 2011. [2].
   
9. ^ Kotter, John P. & Dan S. Cohen. (2002). The Heart of Change. Boston: Harvard Business School Publishing.
  
10. ^ Juneja hu Juneja, FirstHimanshu, dan Prachi Juneja. "Manajemen." Panduan Studi Manajemen. WebCraft Pvt Ltd, 2011. Web. 17 Mar 2011 [3]..
  
11. ^ Kleiman, Lawrence S. "MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN EKSEKUTIF." Referensi untuk Bisnis: Ensiklopedi Bisnis (2010): n. Pag. Web. 25 Mar 2011. [4].

Beri peringkat terjemahan
 

business management

Management in all business and organizational activities is the act of getting people together to accomplish desired goals and objectives using available resources efficiently and effectively. Management comprises planning, organizing, staffing, leading or directing, and controlling an organization (a group of one or more people or entities) or effort for the purpose of accomplishing a goal. Resourcing encompasses the deployment and manipulation of human resources, financial resources, technological resources, and natural resources.
Since organizations can be viewed as systems, management can also be defined as human action, including design, to facilitate the production of useful outcomes from a system. This view opens the opportunity to 'manage' oneself, a pre-requisite to attempting to manage others.

Contents

[hide]

[edit] History

The verb manage comes from the Italian maneggiare (to handle — especially tools), which in turn derives from the Latin manus (hand). The French word mesnagement (later ménagement) influenced the development in meaning of the English word management in the 17th and 18th centuries.[1]
Some definitions of management are:
  • Organization and coordination of the activities of an enterprise in accordance with certain policies and in achievement of clearly defined objectives. Management is often included as a factor of production along with machines, materials, and money. According to the management guru Peter Drucker (1909–2005), the basic task of a management is twofold: marketing and innovation.
  • Directors and managers have the power and responsibility to make decisions to manage an enterprise when given the authority by the shareholders. As a discipline, management comprises the interlocking functions of formulating corporate policy and organizing, planning, controlling, and directing the firm's resources to achieve the policy's objectives. The size of management can range from one person in a small firm to hundreds or thousands of managers in multinational companies. In large firms the board of directors formulates the policy which is implemented by the chief executive officer.

[edit] Theoretical scope

At the beginning, one thinks of management functionally, as the action of measuring a quantity on a regular basis and of adjusting some initial plan; or as the actions taken to reach one's intended goal. This applies even in situations where planning does not take place. From this perspective, Henri Fayol (1841–1925)[2] considers management to consist of six functions: forecasting, planning, organizing, commanding, coordinating, and controlling. He was one of the most influential contributors to modern concepts of management.
Another way of thinking, Mary Parker Follett (1868–1933), who wrote on the topic in the early twentieth century, defined management as "the art of getting things done through people". She described management as philosophy.[3]
Some people, however, find this definition useful but far too narrow. The phrase "management is what managers do" occurs widely, suggesting the difficulty of defining management, the shifting nature of definitions, and the connection of managerial practices with the existence of a managerial cadre or class.
One habit of thought regards management as equivalent to "business administration" and thus excludes management in places outside commerce, as for example in charities and in the public sector. More realistically, however, every organization must manage its work, people, processes, technology, etc. in order to maximize its effectiveness. Nonetheless, many people refer to university departments which teach management as "business schools." Some institutions (such as the Harvard Business School) use that name while others (such as the Yale School of Management) employ the more inclusive term "management."
English speakers may also use the term "management" or "the management" as a collective word describing the managers of an organization, for example of a corporation. Historically this use of the term was often contrasted with the term "Labor" referring to those being managed.

[edit] Nature of managerial work

In for-profit work, management has as its primary function the satisfaction of a range of stakeholders. This typically involves making a profit (for the shareholders), creating valued products at a reasonable cost (for customers), and providing rewarding employment opportunities (for employees). In nonprofit management, add the importance of keeping the faith of donors. In most models of management/governance, shareholders vote for the board of directors, and the board then hires senior management. Some organizations have experimented with other methods (such as employee-voting models) of selecting or reviewing managers; but this occurs only very rarely.
In the public sector of countries constituted as representative democracies, voters elect politicians to public office. Such politicians hire many managers and administrators, and in some countries like the United States political appointees lose their jobs on the election of a new president/governor/mayor.

[edit] Historical development

Difficulties arise in tracing the history of management. Some see it (by definition) as a late modern (in the sense of late modernity) conceptualization. On those terms it cannot have a pre-modern history, only harbingers (such as stewards). Others, however, detect management-like-thought back to Sumerian traders and to the builders of the pyramids of ancient Egypt. Slave-owners through the centuries faced the problems of exploiting/motivating a dependent but sometimes unenthusiastic or recalcitrant workforce, but many pre-industrial enterprises, given their small scale, did not feel compelled to face the issues of management systematically. However, innovations such as the spread of Arabic numerals (5th to 15th centuries) and the codification of double-entry book-keeping (1494) provided tools for management assessment, planning and control.
Given the scale of most commercial operations and the lack of mechanized record-keeping and recording before the industrial revolution, it made sense for most owners of enterprises in those times to carry out management functions by and for themselves. But with growing size and complexity of organizations, the split between owners (individuals, industrial dynasties or groups of shareholders) and day-to-day managers (independent specialists in planning and control) gradually became more common.

[edit] Early writing

While management has been present for millennia, several writers have created a background of works that assisted in modern management theories.[4]

[edit] Sun Tzu's The Art of War

Written by Chinese general Sun Tzu in the 6th century BC, The Art of War is a military strategy book that, for managerial purposes, recommends being aware of and acting on strengths and weaknesses of both a manager's organization and a foe's.[4]

[edit] Chanakya's Arthashastra

Chanakya wrote the Arthashastra around 300BC in which various strategies, techniques and management theories were written which gives an account on the management of empires, economy and family. The work is often compared to the later works of Machiavelli.

[edit] Niccolò Machiavelli's The Prince

Believing that people were motivated by self-interest, Niccolò Machiavelli wrote The Prince in 1513 as advice for the city of Florence, Italy.[5] Machiavelli recommended that leaders use fear—but not hatred—to maintain control.

[edit] Adam Smith's The Wealth of Nations

Written in 1776 by Adam Smith, a Scottish moral philosopher, The Wealth of Nations aims for efficient organization of work through Specialization of labor.[5] Smith described how changes in processes could boost productivity in the manufacture of pins. While individuals could produce 200 pins per day, Smith analyzed the steps involved in manufacture and, with 10 specialists, enabled production of 48,000 pins per day.[5]

[edit] 19th century

Classical economists such as Adam Smith (1723–1790) and John Stuart Mill (1806–1873) provided a theoretical background to resource-allocation, production, and pricing issues. About the same time, innovators like Eli Whitney (1765–1825), James Watt (1736–1819), and Matthew Boulton (1728–1809) developed elements of technical production such as standardization, quality-control procedures, cost-accounting, interchangeability of parts, and work-planning. Many of these aspects of management existed in the pre-1861 slave-based sector of the US economy. That environment saw 4 million people, as the contemporary usages had it, "managed" in profitable quasi-mass production.
By the late 19th century, marginal economists Alfred Marshall (1842–1924), Léon Walras (1834–1910), and others introduced a new layer of complexity to the theoretical underpinnings of management. Joseph Wharton offered the first tertiary-level course in management in 1881.

[edit] 20th century

By about 1900 one finds managers trying to place their theories on what they regarded as a thoroughly scientific basis (see scientism for perceived limitations of this belief). Examples include Henry R. Towne's Science of management in the 1890s, Frederick Winslow Taylor's The Principles of Scientific Management (1911), Frank and Lillian Gilbreth's Applied motion study (1917), and Henry L. Gantt's charts (1910s). J. Duncan wrote the first college management textbook in 1911. In 1912 Yoichi Ueno introduced Taylorism to Japan and became first management consultant of the "Japanese-management style". His son Ichiro Ueno pioneered Japanese quality assurance.
The first comprehensive theories of management appeared around 1920. The Harvard Business School invented the Master of Business Administration degree (MBA) in 1921. People like Henri Fayol (1841–1925) and Alexander Church described the various branches of management and their inter-relationships. In the early 20th century, people like Ordway Tead (1891–1973), Walter Scott and J. Mooney applied the principles of psychology to management, while other writers, such as Elton Mayo (1880–1949), Mary Parker Follett (1868–1933), Chester Barnard (1886–1961), Max Weber (1864–1920), Rensis Likert (1903–1981), and Chris Argyris (1923 - ) approached the phenomenon of management from a sociological perspective.
Peter Drucker (1909–2005) wrote one of the earliest books on applied management: Concept of the Corporation (published in 1946). It resulted from Alfred Sloan (chairman of General Motors until 1956) commissioning a study of the organisation. Drucker went on to write 39 books, many in the same vein.
H. Dodge, Ronald Fisher (1890–1962), and Thornton C. Fry introduced statistical techniques into management-studies. In the 1940s, Patrick Blackett combined these statistical theories with microeconomic theory and gave birth to the science of operations research. Operations research, sometimes known as "management science" (but distinct from Taylor's scientific management), attempts to take a scientific approach to solving management problems, particularly in the areas of logistics and operations.
Some of the more recent developments include the Theory of Constraints, management by objectives, reengineering, Six Sigma and various information-technology-driven theories such as agile software development, as well as group management theories such as Cog's Ladder.
As the general recognition of managers as a class solidified during the 20th century and gave perceived practitioners of the art/science of management a certain amount of prestige, so the way opened for popularised systems of management ideas to peddle their wares. In this context many management fads may have had more to do with pop psychology than with scientific theories of management.
Towards the end of the 20th century, business management came to consist of six separate branches, namely:

[edit] 21st century

In the 21st century observers find it increasingly difficult to subdivide management into functional categories in this way. More and more processes simultaneously involve several categories. Instead, one tends to think in terms of the various processes, tasks, and objects subject to management.
Branches of management theory also exist relating to nonprofits and to government: such as public administration, public management, and educational management. Further, management programs related to civil-society organizations have also spawned programs in nonprofit management and social entrepreneurship.
Note that many of the assumptions made by management have come under attack from business ethics viewpoints, critical management studies, and anti-corporate activism.
As one consequence, workplace democracy has become both more common, and more advocated, in some places distributing all management functions among the workers, each of whom takes on a portion of the work. However, these models predate any current political issue, and may occur more naturally than does a command hierarchy. All management to some degree embraces democratic principles in that in the long term workers must give majority support to management; otherwise they leave to find other work, or go on strike. Despite the move toward workplace democracy, command-and-control organization structures remain commonplace and the de facto organization structure. Indeed, the entrenched nature of command-and-control can be seen in the way that recent layoffs have been conducted with management ranks affected far less than employees at the lower levels of organizations. In some cases, management has even rewarded itself with bonuses when lower level employees have been laid off.[6]
According to leading leadership academic Manfred F.R. Kets de Vries, it seems almost inevitable these days that there will be some personality disorders in a senior management team.[7]

[edit] Topics

[edit] Basic functions

Management operates through various functions, often classified as planning, organizing, staffing, leading/directing, controlling/monitoring and Motivation.
  • Planning: Deciding what needs to happen in the future (today, next week, next month, next year, over the next 5 years, etc.) and generating plans for action.
  • Organizing: (Implementation) making optimum use of the resources required to enable the successful carrying out of plans.
  • Staffing: Job Analyzing, recruitment, and hiring individuals for appropriate jobs.
  • Leading/Directing: Determining what needs to be done in a situation and getting people to do it.
  • Controlling/Monitoring: Checking progress against plans.
  • Motivation : Motivation is also a kind of basic function of management, because without motivation, employees cannot work effectively. If motivation doesn't take place in an organization, then employees may not contribute to the other functions (which are usually set by top level management).

[edit] Basic roles

  • Interpersonal: roles that involve coordination and interaction with employees.
  • Informational: roles that involve handling, sharing, and analyzing information.
  • Decisional: roles that require decision-making.

[edit] Management skills

  • Technical: used for specialized knowledge required for work.
  • Political: used to build a power base and establish connections.
  • Conceptual: used to analyze complex situations.
  • Interpersonal: used to communicate, motivate, mentor and delegate.
  • Diagnostic: ability to visualise most appropriate response to a situation .
[8]

[edit] Formation of the business policy

  • The mission of the business is the most obvious purpose—which may be, for example, to make soap.
  • The vision of the business reflects its aspirations and specifies its intended direction or future destination.
  • The objectives of the business refers to the ends or activity at which a certain task is aimed.
  • The business's policy is a guide that stipulates rules, regulations and objectives, and may be used in the managers' decision-making. It must be flexible and easily interpreted and understood by all employees.
  • The business's strategy refers to the coordinated plan of action that it is going to take, as well as the resources that it will use, to realize its vision and long-term objectives. It is a guideline to managers, stipulating how they ought to allocate and utilize the factors of production to the business's advantage. Initially, it could help the managers decide on what type of business they want to form.

[edit] Implementation of policies and strategies

  • All policies and strategies must be discussed with all managerial personnel and staff.
  • Managers must understand where and how they can implement their policies and strategies.
  • A plan of action must be devised for each department.
  • Policies and strategies must be reviewed regularly.
  • Contingency plans must be devised in case the environment changes.
  • Assessments of progress ought to be carried out regularly by top-level managers.
  • A good environment and team spirit is required within the business.
  • The missions, objectives, strengths and weaknesses of each department must be analysed to determine their roles in achieving the business's mission.
  • The forecasting method develops a reliable picture of the business's future environment.
  • A planning unit must be created to ensure that all plans are consistent and that policies and strategies are aimed at achieving the same mission and objectives.
All policies must be discussed with all managerial personnel and staff that is required in the execution of any departmental policy.
  • Organizational change is strategically achieved through the implementation of the eight-step plan of action established by John P. Kotter: Increase urgency, get the vision right, communicate the buy-in, empower action, create short-term wins, don't let up, and make change stick.
[9]

[edit] Policies and strategies in the planning process

  • They give mid- and lower-level managers a good idea of the future plans for each department in an organization.
  • A framework is created whereby plans and decisions are made.
  • Mid- and lower-level management may add their own plans to the business's strategic ones.

[edit] Levels of management

In organizations, there are generally three different levels of managers: first-level managers, middle-level managers, and top-level managers. These levels of managers are classified in a hierarchy of importance and authority, and are also arranged by the different types of management tasks that each role does. In many organizations, the number of managers in every level resembles a pyramid, in which the first-level has many more managers than middle-level and top-level managers, respectively. Each management level is explained below in specifications of their different responsibilities and likely job titles.[10]

[edit] Top-Level Managers

Typically consist of Board of Directors, President, Vice President, Chief Executive Officers, etc. These individuals are mainly responsible for controlling and overseeing all the departments in the organization. They develop goals, strategic plans, and policies for the company, as well as make many decisions on the direction of the business. In addition, top-level managers play a significant role in the mobilization of outside resources and are for the most part responsible for the shareholders and general public.
According to Lawrence S. Kleiman, the following skills are needed at the top managerial level. [11]
  • Broadening their understanding of how factors such as competition, world economies, politics, and social trends influence the effectiveness of the organization.

[edit] Middle-Level Managers

Typically consist of General Managers, Branch Managers, Department Managers, etc. These individuals are mainly responsible to the top management for the functioning of their department. They devote more time to organizational and directional functions. Their roles can be emphasized as executing plans of the organization in conformance with the company's policies and the objectives of the top management, they define and discuss information and policies from top management to lower management, and most importantly they inspire and provide guidance to lower level managers towards better performance. Some of their functions are as follows:
  • Designing and implementing effective group and intergroup work and information systems.
  • Defining and monitoring group-level performance indicators.
  • Diagnosing and resolving problems within and among work groups.
  • Designing and implementing reward systems that support cooperative behavior.

[edit] First-Level Managers

Typically consist of Supervisors, Section Officers, Foreman, etc. These individuals focus more on the controlling and direction of management functions. For instance, they assign tasks and jobs to employees, guide and supervise employees on day-to-day activities, look after the quantity and quality of the production of the company, make recommendations, suggestions, and communicate employee problems to the higher level above, etc. In this level, managers are the "image builders" of the company considering they are the only ones who have direct contact with employees.
  • Basic supervision.
  • Motivation.
  • Career planning.
  • Performance feedback.

[edit] See also

[edit] References

  1. ^ Oxford English Dictionary
  2. ^ Administration industrielle et générale - prévoyance organization - commandment, coordination – contrôle, Paris : Dunod, 1966
  3. ^ Vocational Business: Training, Developing and Motivating People by Richard Barrett - Business & Economics - 2003. - Page 51.
  4. ^ a b Gomez-Mejia, Luis R.; David B. Balkin and Robert L. Cardy (2008). Management: People, Performance, Change, 3rd edition. New York, New York USA: McGraw-Hill. pp. 19. ISBN 978-0-07-302743-2. 
  5. ^ a b c Gomez-Mejia, Luis R.; David B. Balkin and Robert L. Cardy (2008). Management: People, Performance, Change, 3rd edition. New York, New York USA: McGraw-Hill. pp. 20. ISBN 978-0-07-302743-2. 
  6. ^ Craig, S. (2009, January 29). Merrill Bonus Case Widens as Deal Struggles. Wall Street Journal. [1]
  7. ^ Manfred F. R. Kets de Vries The Dark Side of Leadership - Business Strategy Review 14(3), Autumn Page 26 (2003).
  8. ^ Kleiman, Lawrence S. "Management and Executive Development." Reference for Business: Encyclopedia of Business (2010): n. pag. Web. 25 Mar 2011. [2].
  9. ^ Kotter, John P. & Dan S. Cohen. (2002). The Heart of Change. Boston: Harvard Business School Publishing.
  10. ^ Juneja hu Juneja, FirstHimanshu, and Prachi Juneja. "Management." Management Study Guide. WebCraft Pvt Ltd, 2011. Web. 17 Mar 2011.[3].
  11. ^ Kleiman, Lawrence S. " MANAGEMENT AND EXECUTIVE DEVELOPMENT."Reference for Business:Encyclopedia of Business(2010): n. pag. Web. 25 Mar 2011. [4].